Showing posts with label Article. Show all posts
Showing posts with label Article. Show all posts

Saya Pindah Ya…

Halo hola….. kali ini saya bukan mau share atau ngeposting sesuatu tapi saya cuma mau memberitahukan kalo saya pindah blog , heheheh Kasihan banget nih blog saya yang ini, Sudah berdebu jarang saya tengok-tengok pula. Mohon maaf juga bagi yang bertanya melalui komen-komen, baru saya balas setelah sekian lama.


Saya memutuskan untuk nggak membuat postingan lagi di blog ini karena nggak punya banyak waktu mengurus 2 blog apalagi masalah de index gara-gara kesalahan dalam mengatur robot.txt masih belum terselesaikan. Tapi kalau masih ada yang bertanya melalui komen-komen di postingan yang ada di blog ini,


Insya Allah masih akan saya jawab. Jadi pindahnya kemana nih? Monggo sobat- sobat mampir ke blog yang ini. Terima kasih semua yang sudah berkenan mampir ke blog ini. Semoga berkenan mampir ke blog saya satunya lagi.

Salam,

Penyebab Galau dan Cara Mengusirnya

Galau
Penyebab Galau dan Cara Mengusirnya  - Perlu diketahui bahwa berhentinya seorang mukmin dari beraktivitas adalah kelalaian. Kekosongan adalah musuh yang mematikan, dan kesenggangan adalah sebuah kemalasan. Dan, kebanyakan orang yang selalu gundah dan hidup dalam kecemasan adalah mereka yang terlalu banyak waktu senggangnya dan sedikit beraktifitas.

Adapun manfaat yang mereka dapatkan dari semua itu adalah hanya sekedar desas-desus dan omong kosong yang sama sekali tiada guna. Itulah keuntungan yang juga diraih oleh mereka yang tak pernah mengerjakan amalan yang bermakna dan berbuah pahala.

Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa bergerak, bekerja, mencari, membaca buku, membaca al Qur'an, bertasbih, bertahmid, menulis, mengunjungi sahabat, membantu teman, bersedekah dan lain sebagainya. Gunakan waktu sebaik mungkin, dan jangan biarkan ada satu menit pun yang terbuang sia-sia! Ingat, sehari saja anda kosong dan tak bergerak, niscaya kegundahan, keresahan godaan dan bisikan setan akan mudah menyelinab dalam tubuh dan pikiran anda. Dan bila sudah demikian, maka anda akan menjadi arena bermain para syetan.

Mudah-mudahan kita semua mampu menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat sehingga kita terhidar dari kegalauan yang meresahkan hati.


(Laa Tahzan)

Mencari Inspirasi Yang Tercecer

Mencari Inspirasi Yang Tercecer
Mencari Inspirasi Yang Tercecer  -  Menulis itu gampang-gampang susah. Kadang susah mengawali tulisan. Kadang susah menggali ide. Namun menulis bisa menjadi kegiatan yang mengasyikkan ketika kita mampu menelorkan semua ide dan gagasan. Mampu membongkar semua opini-opini kita ke dalam sebuah tulisan. Ada perasaan puas dan lega setelah sebagian isi otak ini tertuang dalam bentuk tulisan.

Agar tidak kehabisan ide atau inspirasi, ada baiknya kita selalu mencatat setiap inspirasi yang terlintas di benak kita. Catat segala hal yang patut dijadikan sebagai gagasan sebuah tulisan ke dalam buku saku. Seorang penulis yang baik yang tidak ingin kehilangan ide, senantiasa membiasakan untuk mengabadikan ide dan gagasannya sebelum gagasan itu menguap begitu saja.

Siapkan buku kecil sebelum anda bepergian atau beraktifitas sehari hari. Ketika mengikuti pengajian jangan lupa mencatat materi yang disampaikan oleh sang Ustadz. Karena materi-materi yang disampaikan bisa menjadi amunisi yang ampuh untuk mengurai sebuah gagasan baru.

Setelah semua ide atau gagasan itu terkumpul dalam sebuah catatan kecil atau notebook anda, segeralah susun kalimat demi kalimat sesuai selera anda berdasarkan materi yang anda dapatkan.

Insya Allah dengan cara itu, anda tidak akan mengalami krisis ide di kemudian hari. Cobalah mulai sekarang, dan bersiaplah menjadi seorang penulis profesional.

Minggu Terakhir Magang Kerja

Assalamu’alaikum ,,,  Finally bisa posting lagi di blog tercinta.
Yah, udah hampir beberapa hari ya gak nulis.kalo kemaren ada postingan itu karna saya jadwal postingannya :D ..hehehe Sebenarnya sih ada sih keinginan segera menulis hanya saja karena waktu tidak mencukupi (kali ini serius loh) Minggu depan udah balik kesekolahan,  tapi libur sih sebenernya mungkin habis hari raya baru masuk :p ? Karena Minggu  ini adalah hari terakhir saya magang.eh nggak dink tepatnya sih tanggal 31 ,  Jadi mulai minggu depan siap2 udh ga ngantor lagi hikz hikz, siap-siap berkutat pada laporan magang deh. Hehehe.

Dilema pun terasa didalam hati, bagaimana tidak disatu sisi saya gembira bisa kumpul2 kembali dengan teman - teman kelas, tapi disatu sisi saya juga sedih harus ninggalin semua yang ada ditempat magang. Tapi hari ini, ga tau juga berasa sedih pisah sama orang di ruangan, ya bukan berarti saya ga ke sana-sana lagi. Minta tanda tangan orang kantor buat laporan besok-besok pasti ke sana lagi lah… cuman kesannya itu lho, yang saya datang tiap pagi nomor 3 paling awal, haha. Eh kadang saya yg pertama lho datangnya, orang msh kosong eh saya udh nongkrong nyalain kompi di meja ruangan dan ber blogging ria . Wkwkwk. Benar2 pelajar magang yang patuh aturan. :p

Banyak yang ga nyangka kami berlima (saya dan empat orang teman) udh pas 4 bulan aja magangnya. Emg buk, pak, 4 bulan  itu lumayan ga berasa, wong kerjaannya byk. Halah. Apa hubungannya?! XD

Ah saya bakal kangen deh sama ruangan Kantor Kementrian Agama Surabaya Bagian Haji & Umroh. #hugs. Bakal kangen sama buk Nur yang suaranya gedeee banget, bakal kangen sama Mbak Irma yang kalo duduk di sebelah saya :p , bakal kangen sama bu Rini, Bu mumun, Bu Nisa',Bu Umi,  Pak Atho', Pak Ruslan,! Trus kangen sama sapaannya pak Candra ke Temen saya, “Udah kamu save tadi??” … :)) dan lain2.

Dalam Kesempatan Kali ini saya mau ngucapin banyak2 terimakasih kepada semua orang kantor yang telah membimbing kami pada saat Magang dan telah memberi banyak ilmu kepada kami :)

Semoga ajja, apa yang kita dapatkan bisa berguna dikemudian hari dan kita dapat terus belajar dan belajar.

Jaka Tarub And Nawang Wulan

Jaka Tarub And Nawang Wulan - Jaka Tarub was a handsome and diligent young man. He lived in a village near a lake. One day, when Jaka Tarub passed the lake, he heard some giggles and laughs of some girls who were bathing in the lake. He was curious, so he peeped through the bushes. There were seven beautiful girls in the lake. They’re fairies from the heavenly kingdom of kahyangan. Jaka Tarub saw a scarf near the bushes. It belonged to one of the fairies. Jaka Tarub then took it and hid it. Crack!!! Accidentally, Jaka Tarub stepped on a twig. “There’s someone!” said one of the fairies. “Let’s get back. Hurry!” she said. They pulled over and wear their scarf. “Where is my scarf?” one of the fairies couldn’t find her scarf. She was the youngest fairy called Nawang Wulan. They tried to search for it, but it was no where to be found. “We’re sorry, Wulan. We have to go back to kahyangan,” said the eldest fairy. “You’ll have to find it by yourself. We’ll wait for you in kahyangan,” she said in empathy. The other fairies then flew to the sky leaving Nawang Wulan behind. Nawang Wulan saw them leaving in tears. She was so sad. “Excuse me …,” said Jaka Tarub, startling Nawang Wulan. “Are you okay?” he asked. Nawang Wulan moved backward, “Who are you?” she asked. “My name is Jaka Tarub. I was passing by and I heard you crying, so I came to see what happen,” Jaka Tarub lied. Nawang Wulan then told him about her problem. “I can’t fly without my scarf,” she said. Jaka Tarub then asked Nawang Wulan to come home with him. At first, Nawang Wulan refused the offer. But since she didn’t have anywhere else to go, Nawang Wulan then decided to follow Jaka Tarub. Nawang Wulan stayed with Jaka Tarub in the village. A month passed, and they decided to get married. Nawang Wulan was willing to marry a human because she fell in love with Jaka Tarub. After a year, they had a beautiful daughter. They named her Kumalasari. They lived happily. Jaka Tarub was also happy to live with Nawang Wulan and Kumalasari. Especially because he always got a lot of harvest since he married Nawang Wulan. He couldn’t even keep all of his harvest in the barn because it was always full. “It’s so weird. Nawang Wulan cooked everyday, but why is my barn always full,” Jaka Tarub mumbled to himself. He was so curious. One day, Jaka Tarub stayed at home. “I want to stay home today. I’d like to play with Kumalasari,” he said to his wife. “Well, I’ll go to the river to wash the clothes. Please keep an eye on Kumalasari,” asked Nawang Wulan. “I’m cooking rice now. Please do not open the pan cover before it’s done,” she said just before she left. “Could this be the secret?” Jaka Tarub thought. After Nawang Wulan left, he curiously opened the pan cover. He found only one single paddy. “How come?” he wondered. Before lunch, Nawang Wulan came home. She headed to the kitchen to see the rice she had cooked. She found that the rice turned into only a few grains. “Did you open the pan cover?” she asked her husband. “I… I’m sorry. I was curious,” Jaka Tarub said as he realized his fault. Ever since, Nawang Wulan had lost her power. She couldn’t cook rice with only a single paddy. Their paddy supply was slowly lessened. Their barn was almost empty. One day, Nawang Wulan went to the barn to get some paddy. When she took one of them, she found a scarf. “What’s this? This is my scarf,” said Nawang Wulan startled. That night, Nawang Wulan asked her husband about the scarf. Jaka Tarub’s eyes widened, “You found it?” he asked. Jaka Tarub looked down and asked for her forgiveness. “Because I’ve found my scarf, it’s time for me to go back to where I belong,” Nawang Wulan said. Jaka Tarub tried to stop her, but Nawang Wulan had made up her mind. “Please take good care of Kumalasari,” she said. “If she wanted to see me, take seven grains of candlenut and put it into a basket. Shake it as you play the bamboo flute. I’ll come to see her,” she explained. Jaka Tarub promised to take good care of their daughter. He once again asked for forgiveness for all of his mistakes. “I’ve forgiven you, so you don’t have to feel guilty. I must go now. Take care,” said Nawang Wulan as she flew to the bright full moon.***

Lutung Kasarung

Lutung Kasarung - Prabu Tapa Agung had led a kingdom in West Java for a long time. He was getting old and therefore wanted to choose a successor. But unfortunately, he had no son. He thought of choosing one of his daughters, Purbararang and Purbasari. But it wasn’t an easy choice. They were both very pretty and smart. The only difference was their temperament. Purbararang was rude and dishonest, while Purbasari was kind and caring. With those considerations, Prabu Tapa Agung finally chose Purbasari to be his successor. Purbararang didn’t agree with her father’s decision. “It’s supposed to be me, Father. I’m the eldest daughter!” Purbararang said. Prabu Tapa Agung smiled. “Purbararang, to be a queen takes more than age. There are many other qualities that one must possess,” explained Prabu Tapa Agung wisely. “What does Purbasari have that I don’t?” Purbararang pouted. “You’ll find out when Purbasari has replaced me,” Prabu Tapa Agung answered. After the discussion, Purbararang went back to her room. “Is there something wrong?” asked Indrajaya. Indrajaya is Purbararang’s future husband. “I’m upset! Father chose Purbasari as his successor and not me! I have to do something!” Purbararang said. Driven mad by her anger, she came to a witch and asked her to send rash all over Purbasari’s body. Before going to bed, Purbasari started to feel itch all over her body. She tried applying powder to her body, but it’s no use. Instead, the itching grew even worse. She didn’t want to scratch it, but she just couldn’t help it. In the next morning, there were scratch mark all over Purbasari’s body. “What happened to you?” asked Purbararang, pretending to be concerned. “I don’t know, sis. Last night, my body suddenly felt very itchy. I scratched and scratched, and this is what happened,” Purbasari answered. Purbararang shook her head. “You must have done something really awful. You’ve been punished by the gods!” That day, the whole kingdom was scandalized. “What have you done, Purbasari?” demanded Prabu Tapa Agung. Purbasari shook her head. “I didn’t do anything that would upset the gods, Father,” she answered. “Then how can you explain what happened to your body?” Prabu Tapa Agung asked again. “If you don’t confess, I’ll banish you to the woods.” Purbasari took a deep breath. “Like I said before, I didn’t do anything wrong. And I’d rather be thrown into the woods than to confess to a deed I didn’t commit.” After a short discussion with his advisor, Prabu Tapa Agung ordered Purbasari to be moved to the woods. Purbasari was very sad, but she couldn’t do anything to defy her father’s order. She was accompanied to the woods by a messenger. He built a simple hut for Purbasari. After the messenger left, suddenly a black monkey came to Purbasari’s hut. He carried a bunch of bananas. From behind him, some animals looked on. “Are the bananas for me?’ Purbasari asked. The black monkey nodded, as if he understood what Purbasari said. Purbasari took the bananas with pleasure. She also said thanks. The other animals that were looking on also seemed to smile. “Are you willing to be my friend?” Purbasari asked them. All the animals nodded happily. Although she was living by herself in the woods, Purbasari never lacked of supplies. Everyday, there were always animals bringing her fruits and fish to eat. A long time had passed since Purbasari was banished to the woods, but her body still itched. At some places, her skin was even ulcerating. What am I supposed to do?” Purbasari sighed. The monkey who was sitting next to her stayed still, there were tears in his eyes. He hoped Purbasari would remain patient and strong. One night, on a full moon, the monkey took Purbasari to a valley. There is a pond with hot spring water. The monkey suddenly spoke, “The water of this pond will heal your skin,” he said. Purbasari was surprised, ”You can talk? Who are you?” she asked. “You’ll find out, in time,” the monkey said. Purbasari didn’t want to force the monkey. She then walked to the pond. She bathed there. After a few hours, Purbasari walked out of the pond. She was shocked to see her face reflected on the clear pond water. Her face was beautiful again, with smooth and clean skin. Purbasari observed her entire body. There were no traces of any skin ailments. “I’m cured! I’m cured!” Purbasari shouted in joy. She quickly offered thanks to the gods and also to the monkey. The news of Purbasari’s condition quickly spread to the kingdom, irritating Purbararang. She then accompanied by Indrajaya go to the woods to see Purbasari. Purbasari asked if she would be allowed to go home. Purbararang said she would let Purbasari return to the palace if Purbasari’s hair were longer than hers. Purbararang then let her hair down. It was so long, it almost touched the ground. But it turned out that Purbasari’s hair was twice longer than Purbararang’s hair. “Fine, so your hair is longer than mine.” Purbararang admitted. “But there is one more condition you must fulfill, do you have a future husband who is handsomer than mine?” said Purbararang as she walked toward Indrajaya. Purbasari felt miserable. She didn’t have a future husband yet. So, without much thought, she pulled the black monkey beside her. Purbararang and Indrajaya burst out, but their laughter didn’t last long. The monkey meditates and suddenly transformed into a very handsome young man, a lot more handsome than Indrajaya. “I’m a prince from a kingdom far away. I was cursed to be a monkey because of a mistake I committed. I could regain my true form only if there’s a girl who would be willing to be my wife,” said the young man. Finally, Purbararang gave up. She accepted Purbasari as the queen, and also confessed everything she had done. “Please forgive me. Please don’t punish me,” Purbararang said, asking for forgiveness. Instead of being angry, Purbasari smiled. “I forgive you, sis,” she said. Soon after, Purbasari become queen. Beside her was the handsome prince, the former monkey known as Lutung Kasarung...

Magang Di kantor Kementrian Agama Surabaya

Magang Di kantor Kementrian Agama Surabaya
Depan Kantor Kementrian Agama Surabaya
Magang Di kantor Kementrian Agama Surabaya - Assalamualaikum wr. wb. sobat blogger semua nya :) Perkenalkan nama saya Wahyu Dwi Basofa biasa dipangil Wahyu / Dwi / terserah sih ...hehehe saya anak bungsu dari 3 bersaudara salah satunya pemilik blog Wahyu Only, saya kebetulan Tinggal Di Sidoarjo dan bersekolah di salah satu SMK swasta yang ada di kab. Sidoarjo nah oleh karna saya sudah kelas 2 saya diwajibkan mengikuti Program Pendidikan Sistim Ganda ( PSG ) atau dulu di sebut Praktek kerja Lapangan, Kebetulan Saya Ditaruh di Kementrian Agama Kota Surabaya bagian Haji tepatnya di Depan Masjid Nasional Al Akbar.

Kali ini saya mau menceritakan Pengalaman kerja di bagian Pendaftaran haji yang dikelola secara online melalui siskohat. apa itu siskohat ? kalo orang tua sobat blogger pernah mendaftar haji pasti tau :D Siskohat yaitu Sistim Komputerisasi Haji Terpadu yang akan memudahkan CJH ( Calon Jama`ah Haji ) untuk mendaftar secara Online dan Real Time Antara Bank Penyelenggara Penerima ONH, Kanwil Departemen Agama Di 27 Provinsi dengan Pusat komputer Departemen Agama Pusat Yang ada Di jakarta.
siskohat
Siskohat
Entry Siskohat
Entry Siskohat

Prosedur Pendaftaran Haji Melalui Siskohat sbb :

1. Calon Jam'ah haji membuka Tabungan pada BPS yang telah ditetapkan ( BRI,BNI,BPD,BSM,dsb).
2. Calon Jama'ah Haji Membawa Persyaratan Haji ke bagian Penyelenggara Haji dengan membawa.
    • Fotocopy KTP 5 Lembar
    • Fotocopy KK ( Kartu Keluarga) 1 Lembar/lebih
    • Buku Nikah / Ijazah 1 Lembar/lebih
    • Fotocopy Tabungan Haji 1 Lembar bukti setor awal Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah)
    3. Calon Jema'ah Haji Mengisi Blanko SPPH yang Disediakan Dikantor Kementrian Agama bagian Penyelenggara Haji dan Umroh.
    4. Calon Jama'ah Haji Menyerahkan Blanko SPPH yang telah di isi beserta kelengkapan berkas kepada petugas pendaftaran haji untuk mendapatkan nomor Antri pada ruang Siskohat Online
     5. Setelah Menyerahkan Blanko SPPH, Data Calon Jema'ah Haji di Entry / Dimasukkan kedalam Siskohat sekaligus Rekam Wajah ( Foto) dan Finger ( Sidik jari).
    6. Dan CJH mendapat 3 cetakan SPPH seperti ini .... Taraaaa :D

    SPPH Abu Abu
    SPPH Warna Abu Abu

    SPPH Warna Merah Muda
    SPPH Warna Merah Muda

    SPPH Warna Hijau
    SPPH Warna Hijau

    7. Calon Jama'ah Haji Menuju Bank BPS untuk mendapatkan Nomor Porsi Keberangkatan Haji.
    Nomor Porsi adalah batasan jumlah quata haji yang dibagikan ke tiap-tiap Provinsi
    8. Setelah mendapatkan Nomor Porsi Keberangkatan,Jamaah menyerahkan Bukti Setor dan Nomor Porsi tersebut ke Kantor Kementerian Agama pada Bagian Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
    9. Calon Jama'ah Haji Telah menyelesaikan proses pendaftaran haji.

    Nah itu Tadi Sekilas Tentang Pendaftaran Haji dan pengalaman saya Praktek Kerja Di Kementrian Agama Kota Surabaya, ya walaupun hanya 4 bulan magang tapi saya menikmati Praktek Kerja saya dan saya bersyukur bisa mendapat Pengalaman Kerja Di Kantor Kementrian Agama Surabaya Bagian Haji & Umroh , syukur2 saya bisa naikin orang tua saya pergi haji ...hehehe

    Sekian.

    Wassalamualaikum wr.wb

    Manasik Haji masssal kota Surabaya

    Manasik Haji masssal kota Surabaya - Assalamualaikum Wr. Wb ..... sabtu (29/06/13) diadakan manasik haji masssal di masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Nah kebetulan kan saya magang kerja Di kementrian Agama kota surabaya bagian Haji diwajibkan datang untuk memebantu panitia pelaksanaan manasik haji yang berasal dari pegawai dan staff Kementrian Agama Surabaya









    Nah itu tadi foto2 manasik haji yang saya ambil dari kamera hape cross GG58T yang agak nggak jelas ...heheheh


    Pada waktu menyaksikan manasik haji saya dapat melihat tata cara apa saja yang dilakukan pada saat manasik haji yang menurt saya bermanfaat buat saya kalaupun saya naik haji nanti .. aminn hehehehe


    sekian pengalaman saya yang membantu panitia pelaksanaan haji di Masjid Al Akbar Surabaya

    Wassalam
    Showing posts with label Article. Show all posts
    Showing posts with label Article. Show all posts

    Saya Pindah Ya…

    Saya Pindah Ya… Halo hola….. kali ini saya bukan mau share atau ngeposting sesuatu tapi saya cuma mau memberitahukan kalo saya pindah blog , heheheh Kasiha...

    Penyebab Galau dan Cara Mengusirnya

    Penyebab Galau dan Cara Mengusirnya   - Perlu diketahui bahwa berhentinya seorang mukmin dari beraktivitas adalah kelalaian. Kekosongan a...

    Mencari Inspirasi Yang Tercecer

    Mencari Inspirasi Yang Tercecer  -  Menulis itu gampang-gampang susah. Kadang susah mengawali tulisan. Kadang susah menggali ide. Namun ...

    Minggu Terakhir Magang Kerja

    Minggu Terakhir Magang Kerja Assalamu’alaikum ,,,  Finally bisa posting lagi di blog tercinta. Yah, udah hampir beberapa hari ya gak nulis.kalo kemaren ada postingan itu...

    Jaka Tarub And Nawang Wulan

    Jaka Tarub And Nawang Wulan Jaka Tarub And Nawang Wulan - Jaka Tarub was a handsome and diligent young man. He lived in a village near a lake. One day, when Jaka Tarub...

    Lutung Kasarung

    Lutung Kasarung Lutung Kasarung - Prabu Tapa Agung had led a kingdom in West Java for a long time. He was getting old and therefore wanted to choose a su...

    Magang Di kantor Kementrian Agama Surabaya

    Depan Kantor Kementrian Agama Surabaya Magang Di kantor Kementrian Agama Surabaya - Assalamualaikum wr. wb. sobat blogger semua nya :) Perke...

    Manasik Haji masssal kota Surabaya

    Manasik Haji masssal kota Surabaya - Assalamualaikum Wr. Wb ..... sabtu (29/06/13) diadakan manasik haji masssal di masjid Nasional Al Akba...